Berdasarkan lingkungan yang
mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat
dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara
Di dalam tata kehidupan
manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak,
mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi
sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam
pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan
anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke
perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan
tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan
akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut
eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan
eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya
matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di
bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh
petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap
tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi
pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
Tanah merupakan tempat hidup
berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas
tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah
juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat
dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam
(tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup,
seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya
mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah
anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
Udara dikatakan tercemar jika
udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar
udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel
cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah
melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat
mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah
karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi
di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat
mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.
Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk
Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara
terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa
titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke
dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat
dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari
makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara
dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan
bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin
berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk
partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui
knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
B. Dampak Pencemaran Bagi
Manusia Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak
dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2
di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan
berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan
menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap
dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas.
Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas
lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol,
juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat
menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal
dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi
berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub
sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk
manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan
pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus
akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan
mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan
mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan
kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan
Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun,
usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian
kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Membuang sampah pada
tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk
menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya
menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik
dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik
ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik
seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga
dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah
industri
Limbah dari industri terutama yang
mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal
tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari
limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat
dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan
industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk
menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran
udara
Pencemaran udara akibat sisa
dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan
sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan
membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
4. Diadakan penghijauan di
kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di
udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara
yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian,
tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau
melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat
pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman
dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah
satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan
obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan
menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan
musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara
biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan
kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC
di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku
manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat
yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga
telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Sumber : Grafindo media pratama
Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan jelas dan tepat!
1. Sebutkan tiga macam
pencemaran lingkungan berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran!
2. Apa yang dimaksud dengan
eutrofikasi?
3. Sebutkan pencemar udara yang
berbentuk gas dan pencemar udara yang berbentuk partikel cair atau padat!
4. Apa dampak yang ditimbulkan
dari efek rumah kaca dan hujan asam?
5.
Sebutkan upaya-upaya penanggulangan pencemaran lingkungan!
0 komentar:
Posting Komentar