MEMOTRET LANGSUNG GERHANA MATAHARI BAHAYAKAN RETINA MATA
Posted by PEMBELAJARAN IPA on Sabtu, 05 Maret 2016
MEMOTRET
LANGSUNG GERHANA MATAHARI BAHAYAKAN RETINA MATA
Peristiwa gerhana
matahari total adalah momen langka dan patut diabadikan. Namun,
berhati-hatilah bagi para peminat fotografi yang ingin merekam peristiwa itu
dengan kamera.
Bahaya kerusakan pada mata lebih besar dibanding mereka
yang melihat langsung dengan mata telanjang. Direktur Medis Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung, Iwan Sovani, menerangkan lensa pada kamera foto memperparah
penajaman fokus sinar matahari terhadap mata.
"Itu sama halnya dengan melihat langsung dengan
menggunakan kacamata hitam anti-radiasi sinar matahari. Tetap tidak ada
pengaruhnya," ujar Iwan di Jalan Cicendo, Bandung, Selasa (1/3/2016).
Iwan menegaskan cahaya yang terpancar saat gerhana matahari
total dapat merusak retina mata permanen hingga penglihatan menjadi bengkok.
Kerusakan itu karena adanya titik hitam di bagian tengah retina mata.
"Kalau
kita melihat gerhana matahari, berarti itu sama dengan kalau kita melakukan sebuah
fokus matahari dengan menggunakan lensa pembesar. Kemudian itu akan menyebabkan
panas pada satu titik hingga menyebabkan terbakar," kata dia.
Iwan mengatakan suhu cahaya matahari yang dihasilkan saat
gerhana sangat tinggi. Sementara, retina mata tidak dapat menahan panas yang
suhunya lebih dari 4oC. Namun, kerusakan retina mata itu dapat
disembuhkan dalam kurun waktu 1-3 bulan.
"Apabila gejalanya tidak terlalu parah," ujar
dia.
Meski begitu, Iwan tidak menyarankan Anda untuk melihat
langsung gerhana matahari dengan mata telanjang. Cara terbaik tentu saja
melindungi retina mata dari sinar matahari.
Iwan mengimbau agar setiap masyarakat yang ingin
menyaksikan gerhana matahari secara langsung menggunakan filter khusus atau
biasa disebut solar
filter.
Blog, Updated at: 15.26
0 komentar:
Posting Komentar