TIPS BERBURU BEASISWA SAMPAI BERHASIL
Kuliah pakai beasiswa sebenarnya bukan hal spesial. Kok bisa? Ya, itu karena peluang yang terbuka banyak sekali. Bisa jadi kamu hanyalah satu dari sekian ribu yang diterima. Memang sebagai pemburu beasiswa terkadang untuk mencari beasiswa yang tepat perlu berbagai pertimbangan, tapi itu bukanlah persoalan jika ada keinginan mendapatkan beasiswa. Masalah utamanya adalah bagaimana beasiswa yang kita lamar itu tidak sia-sia. Tidak sekedar menjadi penambah tumpukan aplikasi. Apalagi pelengkap penderita. He.he.. Tapi, sebaliknya ada kesuksesan. Beasiswa yang dilamar dijawab, lolos seleksi berikutnya, bahkan ditetapkan sebagai kandidat penerima beasiswa. Itu kan yang diharapkan? Nah, cara terakhir ini yang akan kita bahas bersama-sama.
Sebagai pemburu beasiswa, kita tidak cukup hanya sekedar mendaftar saja. Perlu persiapan matang dan itu serius. Jika sekedar coba-coba, untung-untungan, kamu akan melewatkan peluang itu begitu saja. Menghabiskan waktu dan juga biaya.
Berikut ini adalah kiat yang bisa dipakai untuk berburu beasiswa sampai berhasil, kemanapun kamu mau. Asalkan ada beasiswanya. :)
Lihat Peluang
Berburu beasiswa dengan kuota satu atau dua kursi sebenarnya tidak ada masalah. Kalau kamu yakin, silakan diteruskan. Tapi berburu beasiswa dengan kuota satu atau dua kursi sangat berbeda peluangnya dengan beasiswa yang menawarkan 10 atau 20 kursi. Bayangkan jika kamu harus bersaing dengan 100 orang peserta dengan perbandinan kuota kedua beasiswa tersebut. Pastilah peluang diterimanya lebih kecil jika memilih opsi yang pertama.
Selain melihat jumlah kuota, perhatikan juga preferensi yang diberikan oleh beasiswa tersebut. Apakah kamu adalah kandidat yang mereka harapkan. Atau justru kamu sama sekali bukan kriteria mereka. Preferensi di sini bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya melihat program studi yang diutamakan, perolehan prestasi, pengalaman kerja/organisasi, daerah asal, usia, hasil riset, kampus asal, dll. Biasanya preferensi ini sudah tertera di pengumuman beasiswa. Jadi, pelamar hanya perlu menyesuaikan.
Pantaskan Diri
Ada satu pertanyaan klasik yang sering telontar ketika pemburu beasiswa gagal. Kenapa saya tidak lolos beasiswa? Jawabannya sebenarnya sederhana sekali. Karena belum pantas. Hanya itu. Kalau mengutip istilah yang digunakan Mario Teguh. Pantaskan diri. Penyedia beasiswa tidaklah sembarangan dalam menetapkan pelamarnya untuk terpilih. Mereka memiliki kriteria, persyaratan, serta ketentuan yang harus dipatuhi oleh semua pelamar. Jika mereka menetapkan si A daripada memilih si B, itu karena panelis menganggap, si A lebih layak dan lebih pantas.
Ukuran kepantasan dalam memburu beasiswa ini cukup mudah diketahui. Kamu hanya perlu memenuhi apa maunya si pemberi beasiswa. Tahunya dari mana? Lihat di kriteria beasiswa, persyaratan, dan juga kepada siapa preferensi diberikan. Jika kita menganggap kita pantas dan layak untuk itu, silakan lanjut.
Siapkan Aplikasi Berkualitas
Peluang ada, kepantasan rasanya juga cukup. Nah, ini yang paling menentukan dalam keberhasilan kamu meraih beasiswa. Aplikasi. Sebelum orang lain menimbang aplikasimu, timbanglah terlebih dahulu. Apakah dengan aplikasi yang kamu sodorkan sudah cukup menggugah benak panelis untuk menjatuhkan pilihan. Atau justru aplikasimu hanya membuat panelis garuk kepala. Aplikasi yang bagus adalah aplikasi yang berkualitas.
Tidak harus sempurna, tapi hampir tak ada celah untuk mengabaikannya. Bagaimana membuat aplikasi berkualitas? Pertama, semua dokumen aplikasi yang diminta lengkap dan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan penyelenggara. Kedua, aplikasi tersebut harus memiliki nilai plus di mata panelis. Contohnya, ketika menulis motivation letter atau essay, kamu mampu menjelaskan kebutuhanmu dengan baik yang selaras dengan tujuan beasiswa. Ketika membaca essay tersebut panelis langsung tergugah dan merasa kamu memang layak untuk beasiswa itu.
Aspek lainnya apa? Kamu harus memperlakukan semua dokumen aplikasi yang diminta secara istimewa. Misalnya jika panelis meminta proposal riset, siapkan proposal itu dengan baik. Atau mintalah masukan profesormu terlebih dahulu mengenai proposal yang akan diajukan tersebut.
Contoh lain misalnya IPK. Penyelenggara beasiswa mensyaratkan IPK minimum pelamar adalah 3.0 pada skala 4.0. Tapi, kenyataannya banyak pelamar yang mengajukan IPK segitu. Tentunya IPK 3.0 tidak lagi istimewa. Ketika IPK yang kamu tawarkan 3.5 misalnya. Pertimbangannya pastilah akan berbeda.
Masing-masing penyedia beasiswa memiliki proporsi berbeda dalam memberi nilai pada tiap item dokumen aplikasi yang diajukan. Proporsi nilai yang lebih besar biasanya akan diberikan berdasarkan preferensi. Jika beasiswa itu adalah beasiswa prestasi, maka kemungkinan IPK atau prestasi lainnya akan diutamakan. Tapi, ketika beasiswa itu adalah beasiswa karir, maka panelis akan banyak melihat latar belakang pekerjaan, pengalaman, kiprah, dll. Hal serupa misalnya ketika beasiswa yang diajukan merupakan beasiswa untuk keluarga kurang mampu. Pertimbangan berdasarkan ekonomi pelamar akan menjadi sangat dominan. Begitulah kira-kira.
Daftar ke Banyak Beasiswa Sekaligus
Kalau ada pribahasa mengatakan ‘jangan menaruh telurmu di satu keranjang’. Kondisi serupa sepertinya tidak berbeda ketika melamar beasiswa. Jangan bergantung pada satu beasiswa saja. Tapi, bergantunglah pada banyak beasiswa. Sebab, kalau satu terputus masih ada gantungan lain membantu. Syukur-syukur tidak ada yang putus, sehingga semua beasiswa yang kamu lamar tersebut lolos. Bagaimana? Asyik bukan menjadi King atau Queen dari kerumunan beasiswa. Atau jangan-jangan kamu bingung mau pakai beasiswa yang mana.
Banyak sekali beasiswa yang jadwal pendaftarannya berdekatan. Bila kamu mengunjungi laman muka beasiswapascasarjana.com ada sederet beasiswa yang bisa kamu lamar bersamaan. Itu belum termasuk jika kamu menelusuri situs-situs beasiswa lainnya, akan banyak sekali tawaran. Memang harus diakui ada beberapa program beasiswa spesifik yang ketersediaannya terbatas. Tapi, itu kembali lagi bagaimana kita serius mencarinya.
Buatlah beberapa aplikasi sekaligus. Tentu berdasarkan persyaran dan ketentuan masing-masing beasiswa. Ajukan setidak-tidaknya tiga aplikasi beasiswa sekaligus. Bagaimana kalau 10? Boleh saja, tapi itu akan sangat menguras energimu dan biaya. Tiga sampai lima aplikasi rasanya sudah banyak. Tapi, dengan syarat semuanya aplikasi berkualitas. Bukan asal.
Proaktif
Sedikit kesalahan bisa membuat aplikasi beasiswa yang diajukan gagal. Sebagai pemburu beasiswa dituntut ketelitian dan keakuratan. Cermati semua persyaratan, dokumen aplikasi, dan ketentuan lainnya dari beasiswa yang akan dilamar. Jika masih ada sesuatu yang mengganjal cari tahu di website penyelenggaranya. Lihat di FAQ. Atau hubungi langsung nomor kontak, email, atau alamat panitianya. Jangan biarkan keraguanmu itu menjadi masalah buat aplikasi yang diusulkan. Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan sampai seperti itu.
Satu hal lagi, manfaatkan nomor kontak atau email penyelenggara beasiswa tersebut sekedar untuk menanyakan tips-tips beasiswa mereka. Siapa tahu dikasih bocoran, rahasia lolos beasiswa mereka. :)
Belajar ke Alumni
Ada satu tips berburu beasiswa yang juga sering dibagikan. Yakni belajar ke alumni. Tips ini pernah dimuat dalam tulisan Tips Memenangi Beasiswa di Persaingan Ketat. Tips ini sengaja ditambahkan untuk melengkapi. Apa gunanya belajar ke alumni? Kamu bisa mengetahui lebih jauh kenapa alumni bisa lolos beasiswa yang dilamar. Apa kiat mereka dan juga bagaimana persiapan ketika mendaftar beasiswa tersebut. Alumni bisa menjadi guru yang sangat berharga untuk mengulang keberhasilan yang sama.
Bagaimana mengetahui alumni? Silakan cari pada menu ‘alumni’ yang biasanya sudah disediakan pada website penyedia beasiswa. Kamu bisa menghubungi mereka untuk mengetahui banyak hal tentang beasiswa yang dilamar. Jika tidak menemukan mereka di website beasiswa, silakan cari di Google. Misal dengan mengetikkan ‘alumni beasiswa ..bla.bla..’
Itulah beberapa tips berburu beasiswa sampai berhasil yang mudah-mudahan bermanfaat. Selamat mencoba dan semoga berhasil! - See more at: http://www.beasiswapascasarjana.com/2016/03/tips-berburu-beasiswa-sampai-berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar