KAPSUL WAKTU, SIMBOL KOMITMEN ANAK MUDA LAWAN BAHAYA ROKOK

Posted by PEMBELAJARAN IPA on Kamis, 07 April 2016


KAPSUL WAKTU, SIMBOL KOMITMEN ANAK MUDA LAWAN BAHAYA ROKOK


Dalam rangka memberikan dukungan kepada pemerintah untuk mengaksesi FCTC atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, Gerakan Muda FCTC dibawah naungan Lentera Anak Indonesia meluncurkan kapsul waktu. Kapsul waktu ini, merupakan simbol dan komitmen 20 anak muda dari 17 kota untuk mewujudkan Indonesia bebas rokok.
Sebelumnya, mereka telah mengikuti training Pembaharu Muda yang memberikan pelajaran tentang permasalahan rokok di Indonesia, kepemimpinan, membuat rencana aksi advokasi, menggerakkan komunitas dan membangun relasi dengan media.

"Kapsul waktu itu isinya komitmen temen-temen, 20 anak dari 17 kota di Indonesia. Mereka ini mendukung Pak Presiden untuk mengaksesi FCTC beserta blue print kegiatan mereka selama setahun ke depan yang ditaruh dalam kapsul waktu. Dan itu sebagai bentuk simbolisasi komitmen mereka. Mereka dalam setahun ke depan akan mewujudkan apa yang sudah mereka tulis," ujar Juru Bicara Gerakan Muda FCTC, Margianta Surahman di Jakarta, Jumat (1/4).
Layaknya obor olimpiade, Gian menjelaskan, kapsul waktu itu akan berpindah dari satu kota ke kota lain selama 1 tahun untuk menjadi semangat, kekuatan, pendamping dan pengingat 20 anak muda tersebut untuk terus mewujudkan aksi-aksi mereka.
Hingga kini, ia menyebut sudah ada 11 aksi yang berjalan. Pada Juli tahun depan, kapsul waktu itu tersebut ditargetkan berada di persinggahan terakhir, yakni Jakarta dan akan dibuka untuk melihat aksi apa saja yang sudah terlaksana.
Rokok dan Generasi Muda
Sementara itu, Dr. Widyastuti Soerojo dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengungkap, ada dua poin penting mengenai hubungan anak muda dan industri rokok, yakni industri rokok berada di tangan anak muda dan anak muda merupakan alat industri untuk mencapai profit. Untuk itu, gerakan anak muda yang menolak keberadaan rokok tentunya menjadi kekuatan yang sangat besar bagi pengendalian keberadaan rokok di Indonesia.
"Remaja itu karakternya kan coba-coba dan memberontak. Peran pemberontakan itu ada di semua iklan (rokok). Itu menarik buat remaja. Akhirnya dia mencoba merokok. Apa yang terjadi? Ketika dia mau berhenti dia udah nggak bisa berhenti. Itulah yang menjadi profitnya industri. Kebohongannya adalah dia (industri rokok) menarik remaja melalui iklan, remaja itu merokok dan terjebak dan nggak bisa berhenti. Di situ sebetulnya kunci keberhasilan industri rokok," jelasnya
"Kita tahu bahwa remaja itu target. Industri rokok akan dekat sekali dengan remaja. Tapi bayangkan, dari 40 juta remaja yang ada di Indonesia, 20 persennya saja menolak, itu sudah jadi kekuatan besar. Ketika remaja ini memboikot, tidak mau membeli rokok, mungkinkah industri rokok akan hidup? Industri rokok sangat mengandalkan remaja. Jadi, industri rokok ada di tangan remaja," tegasnya.
Keterlibatan anak muda dalam kampanye FCTC ini juga sudah dilakukan oleh beberapa lainnya. Gerakan Anak Muda FCTC sudah banyak melakukan aksi-aksi terkait. Selain itu, ada Citra Demi Karina yang beberapa waktu lalu melayangkan "surat cinta" kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama yang menolak keberadaan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Layak Anak) yang dibangun dari dana CSR anak perusaan rokok.
Ada lagi, Ketua OSIS SMP IT Ar-Rahman, Jihan atau yang akrab disapa Jeje, yang sekolahnya merupakan salah satu sekolah yang diberikan pendampingan dari Lentera Anak Indonesia. Jeje menggerakkan teman-teman dan warga sekitar menolak keberadaan zat adiktif itu dengan melakukan aksi penolakan dan pencopotan iklan rokok di sekeleliling sekolahnya. Aksinya bahkan didukung oleh pemerintahan setempat.
Ketua Lentera Anak Indonesia, Lisda Sundari menyatakan, pihaknya mengapresiasi berbagai aksi anak-anak muda yang terlibat dalam kampanye FCTC.
"Kami merasa, hal-hal seperti ini patut diapresiasi sehingga nantinya mereka makin kuat untuk melakukan perlawanan (terhadap rokok). Lentera Anak sendiri melihat posisi anak muda sebagai posisi, yang strategis. Mereka itu ditempatkan sebagai target, tapi apabila target itu bersuara, menolak, maka itu akan menjadi kekuatan untuk melawan industri rokok," ujarnya.


Blog, Updated at: 18.30

0 komentar:

Posting Komentar


jadwal-sholat

Admin



MAMAT RAHMAT

Cari Blog Ini

Statistik Pengunjung

Followers

JANGAN LEWATKAN

20 CERITA HUMOR TERLUCU

 20 CERITA HUMOR TERLUCU 1. Cerita Lucu Di Pengadilan Hakim: "Anda kenal dengan tersangka?" Saksi: "Tidak pak!&quo...

CB